Urgensi Penanganan Kenakalan Remaja

 Akhir-akhir ini marak kekerasan kepada anak, kekerasan secara verbal, fisik dan kekerasan seksual dll. Perilaku yang tidak baik yang dilakukan anak-anak atau remaja yang sering kita sebut dengan Kenakalan remaja.

Kenakalan remaja merupakan sebuah fenomena sosial yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kenakalan remaja dapat didefinisikan sebagai tindakan yang melanggar norma-norma sosial dan hukum yang dilakukan oleh sekelompok remaja.

Kenakalan remaja dapat berkisar dari tindakan kecil seperti bolos sekolah atau merokok, hingga tindakan yang lebih serius seperti tawuran antar-geng atau terlibat dalam tindakan kriminal seperti pencurian dan perampokan.

tawuran, salah satu kenakalan remaja


Dalam kaitannya, antara keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintah untuk bisa memberikan solusi agar kenakalan remaja bisa diminimalisir agar siswa bisa belajar dengan tenang tanpa ada rasa takut.

Apa saja faktor yang menyebabkan kenakalan remaja 

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah faktor sosial, ekonomi, keluarga, teman sebaya, serta lingkungan tempat tinggal. 

Pertama, faktor sosial seperti pengaruh media sosial dan budaya pop juga dapat memainkan peran penting dalam mengubah perilaku remaja. Remaja adalah tingkatan masa anak-anak berubah menjadi remaja, pada proses ini remaja membutuhkan bimbingan karena dalam proses pencarian jati dirinya. Remaja zaman sekarang dekat sekali dengan teknologi, sudah bukan hal baru remaja memiliki gadget yang setiap waktu menemani, sosial media dan hudaya-budaya baru Pop sudah barang tentu menjadi trend tersendiri yang kebanyakan remaja ingin mengikutinya.

Kedua, faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja. Remaja yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit seringkali mengalami stres dan tekanan yang tinggi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku kenakalan. Kenakalan dalam faktor ekonomi seperti remaja yang mencuri akibat keinginan untuk berpenampilan seperti teman-temannya tidak terpenuhi. Yang mirip lagi, remaja putri yang menjual kehormatannya dengan open BO yang menimbulkan kenakalan baru bagi remaja yang bisa berakibat fatal.

Ketiga, faktor keluarga. Keluarga juga dapat memainkan peran penting dalam terjadinya kenakalan remaja. Keluarga yang tidak memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup terhadap anak-anaknya cenderung membuat anak-anak merasa terabaikan dan tidak dihargai. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak mencari perhatian dari teman sebayanya dan akhirnya terlibat dalam perilaku kenakalan. Perilaku pacaran, sex bebas berganti-ganti pasangan bahkan orintasi menyimpang antara sesama jenis menjadi permasalahan dari kenakalan remaja.

Keempat, temannya sebaya juga dapat memengaruhi perilaku remaja. Teman-teman yang negatif dan cenderung terlibat dalam tindakan kenakalan seringkali mempengaruhi teman-teman mereka untuk ikut terlibat.

Kelima, lingkungan tempat tinggal juga dapat memengaruhi terjadinya kenakalan remaja. Lingkungan yang tidak aman dan sering terjadi tindak kejahatan dapat membuat remaja menjadi lebih rentan terhadap perilaku kenakalan.

Beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan

Upaya untuk mengatasi kenakalan remaja perlu dilakukan secara serius dan terintegrasi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah memperkuat peran keluarga dalam mendidik anak-anak, memberikan edukasi yang benar dan berkualitas terkait risiko dan konsekuensi dari tindakan kenakalan remaja, serta memberikan peluang dan aktivitas yang positif untuk remaja.

Selain itu, pemerintah, organisasi masyarakat, dan sekolah juga dapat berperan dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan dana untuk program-program pencegahan kenakalan remaja, sedangkan organisasi masyarakat dan sekolah dapat memberikan ruang dan waktu untuk remaja melakukan aktivitas yang positif dan berkualitas.

Pendidikan juga dapat menjadi kunci penting dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja. Pendidikan yang berkualitas dan relevan dapat membantu remaja memahami konsekuensi dari perilaku negatif, serta memberikan pengetahuan tentang pentingnya tanggung jawab, risiko yang ditempuh jika melakukan kekerasan akan berakibat rugi diri sendiri bahkan orang lain. 

Siswa bisa belajar menghargai teman-temannya meskipun tidak semua pendapat sama antara siswa satu dan lainnya, agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja yang terkadang pemicunya adalah dari hal-hal sepele tetapi berakibat fatal misal dari saling olok antar siswa, merasa tersinggung dan terjadi tawuran dengan kekerasan sampai-sampai nyawa pun ikut melayang.

Tentulah banyak pihak yang dirugikan, diri sendiri, orang tua, sekolah dan pihak terkait. Untuk itu butuh kerja sama ekstra dari berbagai elemen terendah dari keluarga, sekolah, masyarakat, pemuka agama bahkan sampai aparat kemanan agar meminimalis terjadinya kenakalan remaja.

Sehingga generasi muda bisa fokus belajar, berkarya demi terciptanya sumber daya manusia yang unggul yang akan menjadi Khalifah di muka bumi yang tidak menimbulkan kerusakan karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Kenakalan Anak Ada Kecerdasan

3 Stimulasi Dasar yang Harus dimiliki Orang Tua

Kesehatan Mental: Realitas yang Sering Dikaburkan