Terdidik Baru Mendidik

 


Pendidikan adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam era yang terus berkembang seperti saat ini, pendidikan juga harus terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu tema terkini dalam pendidikan adalah tentang terdidik baru mendidik anak.

Terdidik baru mendidik anak merujuk pada paradigma baru dalam pendidikan di mana orang tua atau caregiver bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka dengan pendekatan yang lebih holistik dan berbasis pada kebutuhan anak. Paradigma ini mengubah peran orang tua dari hanya sebagai pengasuh menjadi seorang pendidik yang lebih aktif dalam membantu anak-anak mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pendekatan terdidik baru mendidik anak mencakup berbagai aspek, termasuk kecerdasan emosional, fisik, sosial, dan akademik. Orang tua tidak hanya berfokus pada keterampilan akademik anak, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah. Selain itu, pendekatan ini juga mendorong pengembangan kecerdasan emosional dan fisik anak, dengan memberikan perhatian pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Salah satu aspek penting dari pendekatan terdidik baru mendidik anak adalah penggunaan teknologi. Dalam era digital seperti sekarang, penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi semakin penting. Orang tua dapat menggunakan aplikasi dan perangkat lunak edukasi untuk membantu anak-anak mereka belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menarik.

Namun, pendekatan terdidik baru mendidik anak bukan hanya tentang penggunaan teknologi. Penting untuk diingat bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak. Orang tua harus mengenali kekuatan dan kelemahan anak mereka, serta membantu mereka mengembangkan minat mereka sendiri.

Dalam kesimpulannya, pendekatan terdidik baru mendidik anak adalah cara yang baru dan holistik dalam pendidikan anak. Paradigma ini menekankan pada pengembangan kecerdasan emosional, fisik, sosial, dan akademik anak, serta penggunaan teknologi yang tepat dalam pendidikan. Dengan pendekatan ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan memiliki keterampilan yang komprehensif.

Dalam Islam, belajar adalah sebuah keharusan . Mendidik seorang anak yang pertama dimulai dengan mengajarkan dasar agama yaitu tauhid.

Mengenalkan anak pada tauhid dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

Menunjukkan kebesaran Allah SWT: Anak-anak perlu diperlihatkan keajaiban ciptaan Allah SWT, seperti matahari, bulan, bintang, dan lainnya. Anda dapat memberitahu anak bahwa Allah SWT menciptakan semuanya dengan sempurna dan begitu indah.

Membacakan kisah-kisah islami: Banyak sekali kisah-kisah islami yang mengajarkan tentang tauhid. Anda dapat membacakan kisah-kisah ini kepada anak agar ia lebih memahami konsep tauhid.

Menjelaskan sifat-sifat Allah SWT: Sifat-sifat Allah SWT, seperti Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Pengasih, dan lainnya perlu dijelaskan pada anak. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami dan mencintai Allah SWT.

Membiasakan shalat: Anak perlu diajarkan shalat sejak dini. Anda dapat mengajarkan anak cara shalat dan memberitahu bahwa shalat adalah ibadah kepada Allah SWT.

Memberikan contoh yang baik: Sebagai orang tua, Anda harus memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan ibadah Anda. Anak-anak belajar banyak dari orang tua mereka, jadi Anda perlu memperlihatkan keyakinan dan kecintaan Anda pada Allah SWT.

Mendorong anak untuk bertanya: Anak-anak suka bertanya tentang segala sesuatu yang mereka lihat dan dengar. Jangan takut untuk menjawab pertanyaan mereka tentang Allah SWT dan tauhid. Anda dapat menjelaskan secara sederhana dan mudah dimengerti.

Membaca Al-Quran: Membaca Al-Quran bersama-sama dengan anak-anak dapat membantu mereka memahami nilai-nilai Islam dan konsep tauhid.

Namun, penting diingat bahwa setiap anak berbeda-beda dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan cara mengenalkan tauhid pada anak dengan karakter dan tingkat pemahaman anak.

Berikut adalah beberapa kiat agar anak rajin beribadah:

Memberikan teladan: Orang tua merupakan teladan utama bagi anak. Jika orang tua rajin beribadah, anak juga akan menirunya. Jadi, pastikan bahwa Anda sendiri rajin beribadah dan menunjukkan kecintaan Anda pada agama.

Membiasakan sejak dini: Mulailah membiasakan anak untuk beribadah sejak dini, seperti shalat dan membaca Al-Quran. Dengan demikian, anak akan terbiasa dan lebih mudah untuk melakukannya secara rutin.

Membuat jadwal: Membuat jadwal untuk beribadah dapat membantu anak untuk lebih teratur dan disiplin dalam melaksanakan ibadah. Jadwal ini juga dapat membantu orang tua untuk mengingatkan anak tentang waktu-waktu beribadah yang penting.

Mengajarkan nilai-nilai Islam: Mengajarkan nilai-nilai Islam seperti kebaikan, kesabaran, dan ketulusan dapat membantu anak memahami pentingnya beribadah dan bagaimana beribadah dapat membantu memperbaiki diri.

Memberikan penghargaan: Memberikan penghargaan atau reward dapat menjadi motivasi bagi anak untuk beribadah. Namun, pastikan reward yang diberikan sesuai dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Berikan pemahaman yang baik: Anak perlu dipahami dan diajarkan tentang makna dan tujuan dari ibadah yang dilakukan. Dengan pemahaman yang baik, anak akan merasa lebih bersemangat dan yakin dalam melaksanakan ibadah.

Berdoa bersama: Berdoa bersama sebagai keluarga dapat membantu anak merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan merasa bahwa beribadah adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama sebagai keluarga.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki cara dan kecepatan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, perlu kesabaran dan konsistensi dalam membimbing anak agar rajin beribadah. Semoga kita dikaruniai anak-anak yang salih dan salihah, berakhlak mulia yang taat kepada Allah, Rasulullah dan orang tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Self-Harm to Self-Love

Dalam Kenakalan Anak Ada Kecerdasan

Mindfulness to be Happiness