Hiduplah Dalam Fitrah

 

Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci)

Jauh sebelum dilahirkan kita sudah mempunyai perjanjian kepada pemilik hati dan jiwa ALLAH SWT.


“Tatkala Allah SWT bertanya kepada, ''Bukankan Aku ini ROBBmu?'' Mereka menjawab, ''Betul (Engkau adalah ROBB kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan ini) agar di hari kiamat nanti kami tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (mentauhidkan Allah).'' (QS Al-A'raf [7]: 172).



Ayat di atas adalah ayat dimana manusia diambil sumpah setia, sebagai bentuk komitmen kepada ALLAH, tetapi berjalannya waktu manusia sering lalai karena bujuk rayu setan yang selalu menyesatkan.

Ingatlah, ketika iblis diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam, iblis menolak karena kesombongannya merasa iblis adalah ciptaan Allah yang paling kuat karena dari api, menolak sujud karena manusia tercipta dari tanah dan merasa manusia adalah makhluk yang buruk yang membuat kerusakan padahal ALLAH lebih tahu semua makhluk ciptaannya.


Dalam kitabnya, Tafsir Al-Quran Al-Adzhim, Ibnu Katsir menjelaskan, iman dan syahadah seperti disebut dalam ayat di atas, adalah iman dalam bentuk fitrah yang merupakan kecenderungan atau watak dasar manusia. 

Dalam Alquran Surah Ar-Rum 30:30 diterangkan:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ALLAH; (tetaplah atas) fitrah ALLAH yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah ALLAH. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Melihat perilaku manusia semakin lama semakin dalam kerusakan akhlak, seperti baru-baru ini childfree menjadi perbincangan dimana-mana.

Bagi seorang muslim tentulah apa yang menjadi fitrah manusia terutama muslimah adalah berjalan sesuai fitrahnya, ketika sudah menikah jika ALLAH bekendak memberi keturunan, kita terima sebagai kesyukuran dan anugrah. Bukan malah menjadi musibah dan beban. Karena setiap orang yang dilahirkan sudah memiliki takdirnya sendiri-sendiri jauh sebelum dilahirkan sudah berada di buku catatan lauhul Mahfud.

Sebagai orang beriman harus yakin dengan hal ini, kalau keyakinan itu saja sudah hilang. Wajib dipertanyakan keimanan kita tentang Syahadah kita kepada ALLAH?

Dan dalam menikah, keluarga seperti apa yang kita akan bangun kalau memilih childfree?

Bagi muslimah, menjadi seorang ibu adalah dambaan semua wanita. Mengandung, melahirkan, menyusui mendidiknya sebagai ladang jihad bagi seorang wanita. Berpahala dan membuat hidup jadi lebih hidup.

Rengekan dan tangisan anak hanya berlaku beberapa saat saja, sangatlah sedikit sekali dan waktu begitu cepat berlalu tak terasa anak sudah besar. Seperti anak saya yang pertama tahu-tahu sudah mau SMP perasaan baru tahun kemarin dia lulus TK.

Fitrahnya manusia, semakin bertambah usia pasti tanda penuaan itu ada, tetapi semakin banyak anak semakin membuat orang awet muda. Para peneliti kemudian mempelajari telomere perempuan. Telomere merupakan bagian paling ujung DNA yang bentuknya tipis. Bagian ini bisa menunjukkan bagaimana sel-sel menua.

Semakin panjang sel, berarti sel itu bisa semakin berumur panjang. DNA itu dikumpulkan lagi tiga belas tahun kemudian.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan yang melahirkan lebih banyak anak, dimana anak mereka masih hidup, memiliki telomere yang lebih panjang.

Itu artinya, perempuan dengan anak lebih banyak, kemungkinan besar mengalami proses penuaan yang lebih lama.

Hasil ini sangat mengejutkan para ilmuwan, sebab bertentangan dengan teori umum yang menyebut memiliki lebih banyak anak berarti mempercepat penuaan biologis perempuan.

Jadi nikmat mana lagi yang kalian dustakan?

Terbukalah pikiran kita dan kembali ke fitrah manusia yang tidak mendominasi nafsu dan akal, tetapi nafsu dan akal tunduk kepada ALLAH SWT.

Jangan karena ego dan alasan karena innerchild istilah-istilah yang mulai viral kita sebagai seorang muslim membenarkannya. orang mempunyai hak-hak masing2 dalam hidupnya. 

Tetapi yang perlu di ingat kita sebagai seorang muslim harus punya prinsip dasar hidup sesuai Alquran dan sunah sebagai rujukan, bukan gaya hidup yang jauh dari Islam yang syarat akan pemikiran diluar Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Kenakalan Anak Ada Kecerdasan

3 Stimulasi Dasar yang Harus dimiliki Orang Tua

Kesehatan Mental: Realitas yang Sering Dikaburkan