Menulis biografi part 1

Ini kali pertama saya mengikuti dan memberanikan diri untuk mengikuti kelas biografi. Sebelumnya saya bertanya ke coach pembimbing "pak untuk menulis biografi apakah ada syarat khusus" secara biografi tebal bukunya 100-120 lembar yang terbagi beberapa bab. Kata beliau tidak apa-apa boleh mengikuti kelasnya toh pada dasarnya ketika ada kemauan pasti ada jalan. Rintangan terbesar dalam menulis adalah rasa malas yang menghampiri, berat di awal sebenernya ketika kita merasa ringan dengan apa yang kita kerjakan insyaallah semuanya lebih mudah, kembali lagi ke maindset kita yang harus diperbaiki. Pendampingan selama 30 hari, tapi masih 1 bab belum setor dan revisi. Bukan karena sebab sih banyak faktor yang mempengaruhi menulis biografi mandek ngak selesai-selesai.

Pertama, Nara sumber tokoh kurang kooperatif saat jadwal wawancara, karena menulis biografi bukan seperti menulis fiksi karena kita punya acuan dasar sesuai fakta. Butuh kesabaran dan terus mengejar Nara sumber agar segera mendapatkan informasi yang segera bisa kita tuangkan dalam bentuk tulisan. 

Kedua, rasa malas yang sering datang. Ketika rasa malas itu datang langsung alihkan ke hal-hal yang ringan yang fungsinya membantu memulihkan mood agar segera menyelesaikan menulisnya.

Ketiga, Buat break down progres menulis, sehingga kita selesai sesuai jadwal yang ditentukan. Jangan molor karena selepas itu koreksi akan ada biaya tambahan sebesar 4.500 untuk 1 lembar jika tulisannya total 100 lembar? Coba kalikan sendiri hehe..

Keempat, siapkan untuk bagian referensi kata mereka tentang tokoh, mungkin ini dianggap mudah tapi kita juga butuh waktu dan tenaga untuk sekedar meminta testimoni bagaimana narasumber kita di mata mereka.

Kelima, setelah semua selesai soundingkan hasil tulisan biografi kita ke Nara sumber konfirmasi apakah sudah sesuai dengan si narasumber, karena menulis biografi berbeda seperti menulis cerpen misalnya semua sesuai keinginan kita. Di biografi kita berusaha menyuguhkan realita si tokoh untuk diambil hikmah dan pelajarannya disetiap pengalaman hidupnya. Sehingga bermanfaat bagi para pembaca dan inspirasi untuk semuanya.

Terakhir, berdoa tawakal.setelah semuanya terlewati yang merupakan serangkaian ikhtiar, wajib bagi kita untuk berdoa dan tawakal. Semoga semuanya dilancarkan, tidak revisi banyak-banyak dan segera terbit. Dan buku biografi memberi manfaat banyak bagi tokoh, pribadi dan bagi pembaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Kenakalan Anak Ada Kecerdasan

3 Stimulasi Dasar yang Harus dimiliki Orang Tua

Kesehatan Mental: Realitas yang Sering Dikaburkan